Perkembangan Epidemiologi Gizi - Pada awalnya, epidemiologi
gizi lebih memfokuskan diri pada kaitan antara kekurangan zat gizi dengan
timbulnya penyakit. Misalnya, anemia zat besi adalah penyakit yang timbul
akibat kekurangan zat gizi besi. Seiring dengan perkembangan teknologi dan
peningkatan kesejahteraan manusia yang pada akhirnya mengubah gaya hidup, fokus
epidemiologi gizi pun bergeser dari penyakit akibat defisiensi gizi ke penyakit
akibat kelebihan gizi yang umumnya muncul secara kronis (penyakit kronis).
Contoh-contoh penyakit kronis terkait gizi adalah penyakit jantung koroner,
diabetes melitus, hipertensi dan hiperkolesterolemia.
Lihat juga Pengertian Epidemiologi Gizi Menurut Para Ahli.
Lihat juga Pengertian Epidemiologi Gizi Menurut Para Ahli.
Meskipun penyakit jantung
koroner masih sangat jarang terjadi pada awal abad ke-20, namun pada
pertengahan abad tersebut penyakit jantung koroner menjadi penyebab utama
kematian di negara-negara barat. Tidaklah mengherankan jika pada tahun 60-an
hingga 70-an, fokus epidemiologi gizi adalah pada penyakit jantung koroner.
Pada masa itu, Dr. Denis Burkit melakukan penelitian berkaitan dengan konsumsi
serat dengan kejadian kanker kolon di Afrika. Namun, sebagian besar kajian
epidemiologi gizi pada masa itu hanya mengkaji kaitan antara diet dengan
penyakit kardiovaskular.
Penyakit kardiovaskular
merupakan penyakit kronis pertama yang diketahui memiliki etimologi diet.
Penemuan inilah kemungkinan merupakan contoh paling baik dari penggabungan
epidemiologi dengan ilmu gizi eksperimental (Byers, 1999). Perbedaan antara
pendekatan epidemiologi gizi pada penyakit jantung dengan pada kanker sangatlah
menarik.
Untuk penyakit jantung,
penelitian kasus-kontrol sulit diterapkan, baik karena kematian yang terjadi
mendadak maupun karena insidensi penyakit yang menyebabkan perubahan pada
faktor risiko fisiologis. Itu sebabnya, kajian prospektif lebih tepat untuk
dipilih. Awalnya, hubungan sebab-akibat antara gizi dengan penyakit jantung
diduga diperantai hanya oleh konsentrasi kolesterol serum. Akibatnya,
penyelidikan menyeluruh dan sistematis tentang kaitan antara diet dengan
penyakit jantung belum dilakukan hingga tahun-tahun belakangan ini, ketika
peran yang dimainkan oleh aspek lain dari diet seperti serat, antioksidan dan
folat, pada risiko penyakit jantung telah diungkapkan. Lain halnya dengan
kajian longitudinal yang memiliki faktor antara yang kuat (strong intermediate factor) ini, untuk mempelajari kaitan antara
diet dan kanker, pendekatan awal yang digunakan adalah desain kasus-kontrol.
Pendekatan ini digunakan hingga
pertengahan tahun 1980-an, sejak saat itu kasus-kontrol sudah mulai dirancang. (Lihat juga Tujuan Epidemiologi Gizi).
Demikian, tulisan mengenai Perkembangan Epidemiologi Gizi. Semoga bermanfaat.
Demikian, tulisan mengenai Perkembangan Epidemiologi Gizi. Semoga bermanfaat.
Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
ReplyDeleteSistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
Memiliki 8 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
Link Alternatif : arena-domino.net
100% Memuaskan ^-^