Pengertian Epidimiologi Gizi – Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani, epi- yang berarti 'permukaan, diatas, menimpa, atau tentang', dan demos- yang artinya 'orang, populasi, penduduk dan manusia', serta logos- yang artinya 'ilmu tentang'. Secara etimologis, epidemiologi berarti ilmu mengenai kejadian yang menimpa penduduk. (Lihat Sejarah Epidemiologi Gizi).
Berikutnya, para ahli mendefinisikan epidemiologi dan atau epidemiologi gizi menurut pengetahuan yang mereka miliki sebagai berikut:
W.H. Welch
Epidemiologi menurut Welch adalah suatu ilmu yang mempelajari timbulnya, perjalanan dan pencegahan penyakit, terutama penyakit infeksi menular. Dalam perkembangannya, masalah yang dihadapi penduduk tidak hanya penyakit menular saja, melainkan juga penyakit tidak menular, penyakit degeneratif, kanker, penyakit jiwa, kecelakaan lalu lintas dan sebagainya. Oleh karenanya, batasan epidemiologi menjadi lebih berkembang.
Mausner dan Kramer
Definisi Epidemiologi menurut Mausner dan Kramer adalah suatu studi tentang distribusi dan determinan dari penyakit dan kecelakaan pada populasi manusia.
Last
Last mendefinisikan epidemiologi sebagai suatu studi tentang distribusi dan determinan tentang keadaan atau kejadian yang berkaitan dengan kesehatan pada populasi tertentu dan aplikasi studi untuk menanggulangi masalah kesehatan.
Mac Mahon dan Pugh
Epidemiologi didefinisikan Mac mahon dan Pugh sebagai cabang ilmu yang mempelajari penyebaran penyakit dan faktor-faktor yang mennetukan terjadinya penyakit pada manusia.
Omran
Definisi epidemiologi menurut Omran adalah suatu studi mengenai terjadinya distribusi keadaan kesehatan, penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu juga determinannya dan akibat-akibat yang terjadi pada kelompokpenduduk.
W.H. Frost
Epidemiologi menurut W.H. Frost adalah suatu ilmu yang mempelajari timbulnya, distribusi dan jenis penyakit pada manusia menurut waktu dan tempat.
Azrul Azwar
Menurut Azrul Azwar, epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan.
Berikutnya, para ahli mendefinisikan epidemiologi dan atau epidemiologi gizi menurut pengetahuan yang mereka miliki sebagai berikut:
W.H. Welch
Epidemiologi menurut Welch adalah suatu ilmu yang mempelajari timbulnya, perjalanan dan pencegahan penyakit, terutama penyakit infeksi menular. Dalam perkembangannya, masalah yang dihadapi penduduk tidak hanya penyakit menular saja, melainkan juga penyakit tidak menular, penyakit degeneratif, kanker, penyakit jiwa, kecelakaan lalu lintas dan sebagainya. Oleh karenanya, batasan epidemiologi menjadi lebih berkembang.
Mausner dan Kramer
Definisi Epidemiologi menurut Mausner dan Kramer adalah suatu studi tentang distribusi dan determinan dari penyakit dan kecelakaan pada populasi manusia.
Last
Last mendefinisikan epidemiologi sebagai suatu studi tentang distribusi dan determinan tentang keadaan atau kejadian yang berkaitan dengan kesehatan pada populasi tertentu dan aplikasi studi untuk menanggulangi masalah kesehatan.
Mac Mahon dan Pugh
Epidemiologi didefinisikan Mac mahon dan Pugh sebagai cabang ilmu yang mempelajari penyebaran penyakit dan faktor-faktor yang mennetukan terjadinya penyakit pada manusia.
Omran
Definisi epidemiologi menurut Omran adalah suatu studi mengenai terjadinya distribusi keadaan kesehatan, penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu juga determinannya dan akibat-akibat yang terjadi pada kelompokpenduduk.
W.H. Frost
Epidemiologi menurut W.H. Frost adalah suatu ilmu yang mempelajari timbulnya, distribusi dan jenis penyakit pada manusia menurut waktu dan tempat.
Azrul Azwar
Menurut Azrul Azwar, epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan.
Gibney dkk (2002)
Menurut Gibney, epidemiologi
gizi adalah perpaduan pengetahuan yang diturunkan dari penelitian gizi, untuk
menguji hubungan diet-penyakit pada masyarakat atau individu yang hidup bebas
(masyarakat atau individu yang tidak diatur dietnya).
Byers (1999)
Menurut Byers, epidemiologi
gizi adalah semua penelitian mengenai hubungan antara diet dengan kesehatan
(penyakit) pada populasi manusia.
Byers dkk (1999)
Sementara itu, Byers dkk
mengataka bahwa epidemiologi gizi merupakan landasan bagi pemahaman kita
mengenai kaitannyaantara gizi dengan kesehatan.
Epidemiologi gizi adalah ilmu terkait kesehatan yang membicarakan distribusi dan determinan kesehatan dan penyakit dalam populasi.
Epidemiologi gizi adalah ilmu yang mempelajari sebaran, besar, dan determinan masalah gizi dan penyakit yang berhubungan dengan masalah gizi, serta penerapannya dalam kebijakan dan program pangan dan gizi untuk mencapai kesehatan penduduk yang lebih baik.
Epidemiologi gizi adalah
satu-satunya metode ilmiah yang menghasilkan informasi langsung tentang kaitan
antara gizi dengan kesehatan dalam populasi manusia yang mengkonsumsi zat gizi
dan pangan dalam jumlah yang lazim.
Tidak mudah mempelajari kaitan
antara gizi dengan kesehatan atau antara gizi dengan timbulnya penyakit
sehingga dapat memunculkan tantangan metodologis. Hal ini disebabkan oleh fakta
bahwa diet bukanlah paparan tunggal dalam timbulnya penyakit, akan tetapi
merupakan sekumpulan variabel yang saling berinterkorelasi. Selanjutnya,
dijelaskan oleh Willett (1987) bahwa variabel-variabel tersebut kemungkinan
memiliki hubungan non-linier dengan penyakit dan berinteraksi satu sama lain.
Selain itu, dikatakan oleh
Freudenheim (1999), dalam menjawab pertanyaan bagaimana hubungan antara diet
dengan penyakit, epidemiolog harus memperhitungkan kerumitan dari kebiasaan
makan, interkorelasi antar kebiasaan makan, dan korelasi antara kebiasaan
tersebut dengan perilaku lain.
Hal lain yang menyebabkan
sulitnya menghubungkan antara diet dengan timbulnya penyakit adalah sulitnya
mengukur asupan pangan yag sebenarnya (true
intake). Hal ini akan semakin terasa pada penyakit kronis yang membutuhkan
paparan diet yang lama untuk menimbulkan penyakit tersebut. Sebagai contoh,
kaitan antara konsumsi pangan dengan timbulnya penyakit jantung koroner
dijelaskan sebagai berikut:
Penyakit jantung koroner
memerlukan paparan diet, terutama diet yang mengandung kadar lemak yang tinggi,
dan dikonsumsi dalam jangka panjang. Hal ini membutuhkan data asupan pangan
yang tepat. Oleh karena itu, dibutuhkan metode penilaian konsumsi panga yang
tepat untuk dapat menggambarkan rata-rata atau kebiasaan konsumsi pangan.
Metode riwayat makanan mungkin salah satu metode yang tepat, akan tetapi daya
ingat subjek akan makanan yang dikonsumsi setahun atau puluhan tahun yang lalu
menjadi kendala. Oleh karena itu, salah satu isu yang penting diperhatikan
dalam mempelajari kaitan antara diet dengan penyakit adalah pemilihan metode
penilaian konsumsi pangan dan desain penelitian yang cocok.
Demikianlah Pengertian Epidemiologi dan Epidemiologi Menurut Para Ahli. Untuk melihat artikel lainnya mengenai ilmu kesehatan, silahkan klik Disini.
Terima kasih...
Demikianlah Pengertian Epidemiologi dan Epidemiologi Menurut Para Ahli. Untuk melihat artikel lainnya mengenai ilmu kesehatan, silahkan klik Disini.
Terima kasih...
0 comments:
Post a Comment